Sebagai
seorang mahasiswa terkadang kita seringkali dibuat merasa bingung
dengan menentukan pilihan. Pilihan tentang kira-kira mau jadi tipe
mahasiswa yg seperti apa. Mau aktif kuliah aja, aktif di organisasi aja,
atauuu... mau aktif dua-duanya ?. Biasanya yg seringkali dibuat dilema
dengan pilihan seperti ini, akan ketiga pilihan tadi adalah mahasiswa baru.
Iya mahasiswa baru.. Dilema gitu bawaanya... Kalau masuk takutnya ntar
ngga bisa bagi waktu, kalau masuk takutnya tar ga fokus kuliah,
takutnya tar, takutnya ntar... bla..bla..blah,.. dan kalau nggak daftar
takut nyesel ga dapat pengalaman organisasi di kampus :D. ada juga tipe
yg ga ada takutnya atau jugaaa gak ada nyeselnya dengan alasannya yg
males lah, gak ada untungnya lah, mending gini lah mendingan gitu lah..
yg lah lah pokoknya.. hehe.
Alasan
gabungnya juga beda-beda. Pertama memang karena udah ada niat entah itu
nyari temen baru, nyari pengalaman baru, nyari kegiatan baru, attauuu
nyari gebetan baru ??? dengan syarat dan ketentuan berlaku.. khusus buat
jones maksudnya, kalo gw sih singbat(Single Bermartabat) :v wkwkwk
Apapun
motifnya, gabung di organisasi atau UKM itu baik. Daripada keluyuran
nggak jelas. Clubbing, ngerokok-rokok, minum-minum. Iya, nggak? Soalnya
di organisasi kamu bakalan banyak belajar bagaimana manajemen diri(mulai
dari tenaga, pikiran, dan hati), bagaimana menjadi problem solver,
meningkatkan kemampuan manajerial, melatih arti kesabaran dan
keikhlasan, dan juga satu lagi yg gak kalah pentingnya yaitu
meningkatkan interpersonal diri kita tentang kemampuan berbicara. Karena
kamu nanti setelah masuk organisasi akan belajar dari banyak masalah
baik dari internal maupun eksternalnya. Buat yang udah niat masuk
organisasi atau UKM jangan ragu buat daftar. Serius deh..
Awal
kuliah dulu, saya juga sempat bingung mau gabung sama UKM apa. Soalnya
saat EXPO para Senpai UKM mempromosikan organisasi dan UKM mereka dengan
sangat gencar, mirip-mirip agen MLM -_- di Baseman V. Berbekal rasa
penasaran dan semangat membara akhirnya sesosok mahasiswa baru yang
belum tahu kehidupan kampus sebenarnya (*masih polos) akhirnya
mendaftarkan dirinya ke organisasi atau UKM yang membuatnya tertarik.
Dia mendaftar ke salah satu ORMA yaitu FOSSIL(Free Open Source Software
Interest League). Anak polos pun daftar, endingnya ilang di
pertengahan semester padahal baru satu kali ikut kegiatan(pas first meet
doang) :v hahaha... :D artinya dia cuma sedekah uang pendaftaran tuh..
50K. Selain itu pada saat yg sama, dulu saya juga mendaftar ke salah
satu UKM sebut saja AEC(Amikom English Club). Disini cukup banyak hal
yang bisa saya pelajari juga karena memang saya aktif mengikuti setiap
event nya walaupun hanya sebatas member hehe.
Intro-nya gaje ya? Maafkan... Mari lanjut ke pengalaman Menjadi bagian dari BEM.
Memutuskan untuk menuliskan sebuah kisah pribadi tentang BEM adalah sebuah pilihan berat bagi saya. Sepintas seperti sebuah CurCol alias Curhat Colongan, sama persis dengan update-an status facebook, BBM,etc.. yang kadang terlalu tidak penting dan sebatas curahan emosi yang tidak terkontrol. Atau, sama dengan tidak mutunya dengan seorang artist yang menuliskan kisah hidup pribadinya untuk di jual dan memberikan keuntungan pribadi. Namun saya bukanlah seorang artist dan cerita tentang diri saya bukanlah suatu komoditas bisnis yang pantas untuk di tampilkan dalam tayangan infotainment. Tapi di satu sisi, saya bukanlah seorang pengukir sejarah, yang begitu hebatnya memberikan catatan emas untuk orang banyak, saya hanyalah salah satu bagian dari sekian banyak orang yang memimpikan menjadi pengukir sejarah, tapi dia sendiri tak pernah tahu dan berusaha mencari tahu dimana dia menyimpan pena emasnya. Alih-alih, kadang saya pikir saya tak jauh beda jika dibandingkan dengan seorang pecundang.
Perjalanan di BEM memang saya lalui dengan indah, saya sebut indah meskipun ada juga waktu yang bisa dibilang berdarah-darah, dan banyak masalah dari yang sepele sampai yang tingkat ingin sudah. Tapi karena di PSDM lebih banyak senangnya dan saya ikhlas menjalaninya dengan penuh tekat saya kuatkan untuk bertahan hingga akhir kepengurusan.
Waktu mendaftar sebagai anggota BEM saya masih tak jauh beda dengan kebanyakan orang, pengen ikut, karena pengen dapat banyak pengalaman, dapat banyak teman. Saya belumlah menjadi sosok-sosok hebat yang menghiasi BEM dengan alasan untuk berkontribusi dan memberikan segala hal yang dia mampu agar BEM jadi profesional, hebat, dan lain sebagainya. Dihhh,.. saya hanya bocah ingusan yang suka nangkring di kursi depan sekre. Ngga ngerjain apa-apa, cuma numpang mejeng, biar keliatan "ini lo...gw anak BEM".
Awal kisah, ntah karena dorongan apa yg membuat saya bisa masuk untuk mendaftar kepengurusan BEM, dialah Agung sosok sahabat kelas walaupun waktu itu baru kenal belum genap 2 bulan tapi ntah kenapa sudah kaya anak sama bapak saja kita (gw anaknya) :D dari kelakuan hingga bahan2 obrolan yg diobrolkan hingga pola tingkahnya yg dimana-mana malu-maluin :3 selalu saja membuat suasana pecah (*Terharu). Iya... dialah yang mendorong untuk saya ikut mendaftar BEM. Karena memang dia sudah ikut kepengurusan di BEM di masa jabatan sebelumnya. dengan motivasi tinggi mendaftarlah saya di salah satu stand pendaftaran. suruh ngisi form dan lain sebagainya *ngobrol-ngobrol juga sama mbak-mbak yg jaga :D . Dimasa ini juga ada test interview(*rasa curhatan sih sebenernya) #diinterview sama mbak-mbak yg sama. sebut saja ia mbak Dita (Mudita Era Aha) nama keren-nya :3 :v :D .
Pertama kali gabung di BEM, kamu gak bakalan luput dari prosesi DIKLAT (Pendidikan dan Pelatihan). waktu itu saya dan segenap rekan seangkatan yg lolos berbondong-bondong dengan peralatan dan barang-barang bawaan yg harus dibawa untuk kegiatan diklat di Kaliurang yg udah diumumin waktu first meet. Kegiatan diklat berjalan cukup lancar walaupun ada beberapa kegiatan yg memang tak bisa saya ikuti seperti outbond, karena cidera yg saya alami.. (*kasian). 3 hari 2 malam saya dan teman-teman disana untuk di didik menjadi orang-orang yg siap mengemban amanah dalam kepengurusan BEM.
Sampailah saya pada titik
awal kepengurusan BEM. saya diberi amanah mengemban tugas dalam
kementerian PSDM (Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa).
logo PSDM |
Tahun pertama di BEM (2015) boleh dibilang saya ga ada masalah besar. Saya mendapatkan apa yang saya mau. Jadi ketika ada pertanyaan dari Senpai BEM pewawancara, "apa yang akan kamu lakukan jika ternyata BEM tidak bisa memberikan apa yang kamu inginkan?", tidak terjawab dengan sempurna. Kenapa???? Karena jawaban hanya disampaikan dengan lisan, tidak dengan benturan langsung dengan kenyataan. dengan kata lain saya hanya melukan apa amanah yang ada di bahu saya dengan sederet kegiatan yg saya bertanggung jawab atasnya dan semangat baja di dada (jeng.. jeng... jeng.... jeengggg..... ).
Jawaban yang mungkin sama dengan yang saya berikan kepada seseorang yang bertanya,"jika saya melakukan kesalahan dan orang se AMIKOM menyalahkan saya, apakah kamu juga akan ikut menyalahkan?"
Yang pasti tahun pertama alias semester pertama di kepengurusan BEM saya lalui dengan fun, fun, dan fun aja. Rapat, Pembentukan panitia, pembagian tugas, bikin kegiatan, memotivasi orang(*padahal blm bisa memotivasi dirinya sendiri), menjaga keutuhan keluarga besar BEM, etc. Tapi pada intinya semua hal yang saya lakukan masih sebatas saya suka dengan apa yang saya kerjakan, saya senang, saya dapat ilmu baru, tapi tidak tahu apakah saya sudah memberikan yang terbaik untuk orang lain.
Lucu rasanya kalau ingat begadang sampai malam di kostan Dita, barengan sama Vani, Andi, Restu, dan Kharis membahas program kerja(ProKer). dari semua sifat mereka yg beranekaragam dari mulai Andi yg selalu sibuk dengan Video Game nya, Restu dan Kharis dengan Kekonyolannya. Dita dan Vani dengan ketuaanya (Ooops..).
Kerja terbesar kami tahun pertama adalah ketika mengurusi salah satu proker PSDM yaitu Fighter School Academy yg merupakan kegiatan pendidikan karakter yg boleh diikuti oleh semua mahasiswa amikom. Seabrek masalah mulai berdatangan. dari anggota PSDM yg emang udah ilang2 an merupakan masalah terfatal. bagaimana tidak, kita mau ngadain kegiatan besar ini hanya 4 pengurus aktif yg ikut serta. Entahlah waktu itu si kharis lagi dimana. sejatinya ada 10 orang yg berada di bawah naungan kementerian PSDM. tapi ya begitu tinggal 5 saja yg aktif laennya ... emmm,.. entahlah (*Syedih). untungnya ada delegasi/bantuan dari temen2 kementerian yg lain sehingga acara pun berjalan mulus sesuai rencana. (*Bersyukur).
Kerja bareng pertama ya, UpGrading, baru merasa kenal dengan sebagian orang, oh yang itu anaknya kayak gitu to, yang ini anaknya kayak gini to, meskipun mulai ada konflik, misal : Sabtu pagi Up Grading, Jumat siang ibu saya telpon "Nak, mbok mantuk ibuk kangen... " hahahaa.. ya begitulah hubunganku sama ibu. hhhmmmmm... bener-bener diantara 2 pilihan,tapi waktu itu konflik antara keluarga dengan lembaga belum separah sekarang. Maksudnya ibu saya tidak melakukan trik konyol biar saya sering pulang hehee...
Masuk tahun kedua di BEM (2016), masa-masa dibawah kepemimpinan Achmad Anshorullah (Presma BEM 2015/2016), mulai belajar dengan banyak konflik, hihi..... mulai belajar tentang kerja-kerja dan amal, keikhlasan, meskipun sebenarnya yang dikerjain adalah apa yang disukai, eh ga juga ding... :D
Yang pasti ngerasa masih punya banyak teman,
Di sinilah karier ke PSDM an saya teruji Hmmmmm.....
Pasca Pasca saya menderita kejenuhan, sedikit bermasalah, males ke BEM, ga mau ngumpul bareng mereka.
Udah males banget sama BEM, BEM ga ngasih apa yang saya mau, dan di sinilah semua itu teruji...
"Jika kamu tidak memperoleh segala sesuatu yang kamu inginkan, apa yang akan kamu lakukan?"
"Apa sih tujuan kamu di BEM?"
"Selama ini bener ga yang dilakuin kerja-kerja amal?"
"Bener....?????"
ahhhhh....perang berkecamuk di kepala saya waktu itu....
Dan...
Pilihan tetap kembali ke BEM, mengisi salah satu peran sebagai Bagian dari program kerja PSDM. Meskipun diawalai dengan beruarai air mata (*lebay), tapi akhirnya pilihan itu diambil juga.
Tapi sekali lagi....pilihan tetap di BEM
Bukan BEM yang butuh saya, tapi saya butuh BEM. Jika saya ga mau jadi bagian dari kementerian PSDM BEM, banyak koq orang yang bisa mengisi peran tersebut, dan mungkin jauh lebih baik dari saya. Saya pikir saya bukan yang terbaik, hanya orang yang terpilih. Memasuki hari ke xxx (*sensor) ini cukup banyak yang bisa saya petik hikmahnya, boleh dibilang ini seperti evaluasi Tengah Tahun, kebayang ga sih waktu pertama kali menghandle sebuah acara, banyak banget kekurangan , masalah ini itu, tapi dari masalah-masalah inilah saya belajar. (Problem Solver) ciee...
Tapi semua itu hanyalah pilihan, jika ada pilihan yang lebih baik daripada kecewa kenapa tidak diambil. Lihat saja, ketua BEM itu juga sedang belajar untuk menjadi pimpinan yang baik, dan bisa jadi dia jadi ketua pun juga karena terpilih bukan karena mereka terbaik, jadi mereka (*para leader) perlu juga belajar mengawasi seorang Koleris Melankolis Sanguinis Plegmatis, ga langsung bisa mengawasi setelah sekali bekerja sama tentunya, dan dengan ketua BEMnya...ketua itu sibuk ya...wajar koq mengingatkan kita harus belajar mandiri sesekali tanpa bergantung pada ketua.
Akhir kata satu pesan dari saya,
" Nikmatilah BEM dengan cinta "....cinta pada kebaikan, menyibukan diri dengan hal yang baik, merupakan salah satu bagian dari perjalanan di BEM ini, jadi kenapa tidak????
Cinta memang tak selama nya merah muda
Kebaikan tak selamanya langsung terasa manis saat dikecap dengan lidah.....
Begitu pula di sini, semoga bisa menyelesaikan Tugas, dengan baik,.. "
Kira-kira begitulah sedikit cuplikan pengalaman saya berorganisasi di BEM AMIKOM YOGYAKARTA. dan masih banyak lagi yg belum saya ceritakan sih sebenernya dari berbagai kegiatan, pengabdian masyarakat misal : Kegiatan Membimbing Desa Minat IT di kawasan desa Wisata Nglanggeran Gunung Kidul. , beramal, mendidik dan lain sebagainya. jadi beranikanlah dirimu untuk berorganisasi. banyak manfaat yg bisa kalian petik dari berorganisasi. jadikanlah aset dirimu menjadi orang yg bisa membawa kebermanfaatan bagi orang banyak (*Masyarakat, Bangsa dan Negara).
Sekian. dan Tetap Semangat Berkarya. . .!!!
Post a Comment